nusakini.com--Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan sebuah pondasi dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang yang berkualitas. Oleh sebab itu, para pendidik PAUD memiliki peran yang penting dalam mewujudkan generasi emas bangsa yang tidak hanya unggul di segala bidang namun juga memiliki akhlak mulia. 

Sadar akan pentingnya para pendidik PAUD sebagai motor dalam mencetak generasi emas bangsa, selama dua hari yakni 20-21 Maret Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya melatih 355 gugus PAUD. 

“Kita ingin anak Surabaya di saat Indonesia merayakan ulang tahun emas 100 tahun pada tahun 2045 mendatang menjadi generasi emas yang unggul serta memiliki akhlak mulia”, tutur Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM, ketika membuka workshop gugus PAUD unggulan di ruang aula Bung Tomo, Senin (20/03). 

Ikhsan menuturkan untuk mewujudkan genarasi emas yang memiliki akhlak mulia di tahun 2045 mendatang harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Menurutnya jika tidak disiapkan mulai sekarang berarti merupakan sebuah kehancuran ketika para generasi muda tidak mampu bersaing menghadapi era globalisasi yang semakin pesat. 

“Ini sama halnya merawat anak kita sendiri dengan baik, sehingga ketika mereka dewasa nanti mereka juga akan ngopeni kita dengan baik pula”, tambah Ikhsan. 

Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga menuturkan bahwa peran pendidik PAUD adalah peran yang strategis dan memiliki tanggung jawab yang besar. Melalui pelatihan ini merupakan sebuah percepatan untuk belajar dalam meningkatkan mutu dan kualitas lembaga. 

“Ilmu pengetahuan akan semakin bermanfaat ketika ilmu tersebut dipelajari, dipraktekkan, kemudian diajarkan”, tutur Ikhsan. 

Kasi Pendidikan Keluarga dan PAUD Dwi Wahyu Novita, S. Psi menerangkan workshop ini sekaligus memberikan ilmu pengetahuan bagaimana implementasi pengejaran PAUD di lembaga yang berkualitas. 

“Setelah mengikuti workshop para gugus PAUD tersebut membuat rencana tindak lanjut mengenai kegugusan”, jelas Dwi. 

Sementara itu, terkait perlindungan anak Didik Yudhi Ranu Prasetyo mengungkapkan anak merupakan sebuah harta yang tak ternilai oleh karena itu dibutuhkan bagaimana melindungi anak secara tepat sehingga terhindari dari pelecehan seksual, bullying, serta berbagai macam tindak kekerasan kepada anak yang kian marak. 

“Kalau ada tindak kekerasan kepada anak diharapkan segera untuk melapor”, pungkas Didik yang sehari-hari bekerja sebagai yayasan perlindungan anak Genta Surabaya. (p/ab)